Selasa, 18 Februari 2014

Cerpen " Pemuja Rahasia Masha "



Pemuja Rahasia Masha

Melangkah dengan langkah yang gugup dan tergesa-gesa aku harus mengejar waktu yang semakin terbatas untukku. Aku harus tiba tepat waktu untuk mendapat jawaban dari semua rasa penasaranku akan sosok yang selalu mengikuti setiap hari. Sosok itu selalu mengikutiku kemanapun aku pergi, dia seperti hantu yang selalu menghantuiku dengan pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengunggah rasa penasaranku. Hatiku selalu bertanya siapakah dia, siapa dia yang selalu ada dalam setiap langkahku, hari-hariku, dan aku menjadi semakin penasaran dengan sosokmu. Apa yang dia inginkan dariku mengapa dia selalu mengikutiku ? pertanyaan ini selalu muncul dalam benakku, dan hari ini aku akan mendapatkan jawaban itu. Tempat ini seperti……….. ahhh aku harus fokus apa dia hanya ingin mempermainkanku? Tapi mengapa apa alasannya?. Kalau dia ingin berbuat jahat padaku, apa dia adalah penjahat yang ingin menculikku tapi mengapa dia selalu mengirimkanku bunga lili kesukaanku setiap pagi dan selalu menulis kata-kata yang indah seindah bunga itu. Sudah 1 jam aku menunggu disini, dan jus strawberri ini sudah habis 2 gelas. Harus berapa lama aku harus menunggu , menunggu hal yang aku tak pernah tahu apakah penantianku menemukan jawaban dari setiap pertanyaanku dan apakah penantianku ini harus berakhir. Langkah itu terdengar sangat dekat, apakah dia yang menghampiriku sosok yang selalu aku nantikan. Ternyata tidak, dia hanyalah seorang pelayan yang memberikanku sepucuk kertas dan bertuliskan “ terima kasih telah datang untukku, aku malu menampakkan diriku di depan wanita secantik dirimu yang selalu ceria dan anggun seperti lili, aku hanya ingin kau bisa merasakan masya betapa aku selalu mengagumimu walaupun kau tak bisa kumiliki. Lihatlah ke sebelah kanan maka kau akan tahu siapa aku sebenarnya “. Mengapa dia seperti ini, di sebelah kananku. Lili, apa dia penjual bunga? Apa belum puas dia selalu mengirimkan lili untukku setiap hari? Dia bisa rugi karena mengirimkan lili sebanyak itu untukku? Siapakah sebenarnya dirimu???
Langkah penuh kecewa, tetapi dengan adanya lili ini aku cukup bisa memaafkanmu pemuja rahasiaku. Apa ini ? sepucuk surat kembali ada di bawah pintu rumahku “ senyummu selalu manis walaupun perasaanmu sangat kecewa “. Sebenarnya siapakah dirimu ? mengapa kau begitu malu untuk bertemu denganku ? biarlah aku simpan pertanyaan ini untukmu.
Badanku terasa pegal, aku butuh istirahat tetapi rasa penasaran yang menyelimuti pikiranku lebih besar dari keinginganku untuk istirahat. Handphoneku berdering sebuah pesan masuk telah menghiasi layar, pesan itu dari Rian. “ masha kamu dimana? “ hahhhh…… aku lebih baik tidur aku  tak ingin membalas apapun tentangmu. Sudah cukup kau selalu membohongi hatiku, betapa terlukanya hati ini saat tahu bahwa orang yang kita sayangi ternyata mengkhianati hubungan yang telah dibangun selama 3 tahun. Rian mengapa kamu harus melakukan itu padaku ? fikiranku sekarang penuh dengan rasa penasaran dan sakit hati pada Rian.
Masha . . . . . . . . masha . . . . . . ! ! ! suara itu membangunkanku dari tidurku. Itu suara mama, yang baru pulang dari rumah kakek. Mama sudah 3 bulan pulang pergi rumah kakekku yang berada di Bandung, mengurus kakekku yang sedang sakit. Mama pulang ketika akhir pekan selalu mengontrol kegiatanku selama 1 minggu. Aku sering merasa kesepian karena aku tak punya teman untuk berbagi, maklumlah aku adalah anak tunggal. Jadi, sehari-hari aku hanya ditemani oleh bibi ipah, dia adalah pembantu rumah tangga yang bekerja di rumahku dan pak ishak, supir yang selalu mengantarkanku kemanapun dan seperti body guard untukku. Aku selalu merasa kesepian ketika aku bertemu Rian, semuanya terasa agak berubah aku merasa tidak kesepian dan juga ketika pemuja rahasiaku yang muncul ketika aku mulia bosan dengan hubunganku dengan Rian yang selalu dihiasi dengan rasa cemburu, kecewa, dengan sikap-sikap Rian yang selalu merahasiakan sesuatu padaku.
Tetapi, rasa sayangku untuknya selalu mengalahkan kebencianku, amarahku dan selalu sabar serta memaafkan semua hal yang pernah dia perbuat. Terkadang aku ingin lari dan pergi jauh dari hidupnya namun, aku tak pernah bisa. Pemuja rahasia, aku selalu menyimpan rasa penasaranku tentangnya. Siapa sebenarnya dia, ohhh Tuhan siapapun pemuja rahasiaku tolong berikan kebahagiaan untuknya. Sejenak lamunanku terhenti dengan suara bi ipah yang mengetuk pintu kamarku.
Mbak masha . . . . mbak masha . . . . ! ! !
Iya bi, ada apa bi ?
Begini mbak, dipanggil ibu disuruh makan malam bersama !
Iya bi, nanti  masha turun.
Pasti investigasi lagi dari mama, huhhh bosen kalau tiap minggu harus kayak gini, aku kan bukan tersangka pencurian yang harus diinvestigasi tiap minggu. Tetapi, aku selalu mengerti mengapa mam seperti itu, mama terlalu sayang denganku sampai hal-hal terkecil seperti jerawatku, mama selalu memberi solusi, dan menginvestigasiku dan urusan hatiku juga demikian. Mamaku mengenal Rian dan menyukai Rian, mamaku malah sudah memberiku restu dengan hubunganku dengan Rian. Tetapi, kenyataan yang ada aku hanya ingin berusaha untuk pergi dari hidupnya. Sudah cukup aku selalu dibuat cemburu dan kecewa dengan tingkah laku Rian yang selalu selingkuh di belakangku. Dia terlalu peduli dengan teman-teman perempuannya yang tidak tahu mal bhawa Rian sudah memiliki kekasih yaitu aku. Tetapi, mereka malah sering mendekati Rian dan bahkan sering merangkulnya, dan ketika bertemu mereka lebih akrab dengan Rian dibanding aku. Hatiku selalu sedih ketika melihat itu semua, aku memang tidak seperti teman-teman Rian yang berpenampilan seksi dan gaul. Apa karena hal itu Rian menjadi lebih betah dengan teman-temannya dibandingkan saat kami kencan ? aku sudah sering menanyakan hal itu padanya, tetapi dia selalu menjawab, “ kamu yang selalu sibuk dengan ekskul kam di sekolah masha, dan selalu telat “. Mungkin itu semua memang salahku, karena selalu sibuk dengan ekskul sekolahku. Pemuja rahasiaku, dia hadir saat aku bosan dengan hubunganku dengan Rian belakangan ini dia selalu sibuk dengan kuliahnya, aku selalu memberikan semangat untuknya lewat sms, akun facebook dan twitter walaupun Rian jarang membalasnya. Pemuja rahasiaku hadir ketika valentine tahun lalu, ketika itu aku dan Rian sedang makan malam di sebuah restoran yang sengaja di pesan Rian untuk merayakan valentineku dengan dia. Saat itu sebelum aku dan Rian sampai di restoran itu, aku mendapat sebuah rangkaian bunga mawar merah berbentuk cinta yang dikirimkan olehku. Aku mengira rangkaian bunga itu dikirimkan Rian untukku tetapi, Rian malah memberikanku seikat bunga mawar merah dan putih yang dirangkai menjadi satu. Aku bertanya dalam hati dari siapa rangkaian bunga ini kalau bukan Rian yang memberikannya.
“Bunga dari siapa ini sha? “
“Aku nggak tau juga, disini ditulis bunga ini untukku, padahal aku nggak tau siapa yang ngirim ? kamu jangan marah ya  !!!”
“Ya udah, mungkin itu dari penggemar kamu atau mungkin dari mama kamu.”
Aku berpikir Rian akan marah dan kecewa dengan rangkaian bunga yang dikirim padaku, tetapi tidak ada nama pengirimnya dan aku salah Rian sama sekali tidak marah. Begitulah Rian, dia tidak merasa cemburu dan berburuk sangka padaku sampai dia menemukan kenyataan, dia akan marah padaku. Dari hari itu, penggemar rahasiaku sering mengirimkan hal-hal yang menjadi kesukaanku seperti bunga lili yang sering dia kirimkan padaku dan sepucuk surat  dengan kata-kata indah untukku membuat aku selalu bersemangat menjalani hari-hariku. Kadang saat dia tak mengirimi aku bunga lili satu hari, aku merasa sangat sedih seperti ada yang hilang dari diriku. Aku selalu bertanya siapa sebenarnya dia yang menjadi penggemar rahasiaku. Dan kemarin saat aku ingin bertemu dengannya dan tahu siapa dirinya, ternyata dia malu dengan dirinya. Apa yang harus dia malu dengan dirinya ? apa karena fisiknya? Sejenak imajinasiku terbang melayang-layang membayangkan dia, apakah dia laki-laki yang berpenampilan culun namun pandai merangkai kata-kata. Apa dia berpenampilan rapi, cool, tapi memiliki sikap yang psikopat. Aku tidak mau lagi berkhayal seperti itu, karena siapapun dia, terima kasih sudah memberikan semangat bahagia untukku setiap pagi.
Mendung menyapa pagi ini dengan gerimis yang meramaikan langit, dan udara dingin yang menusuk selimutku. Aku enggan untuk beranjak dari tempat tidur meskipun suara mama yang sudah membangunkanku. Haahhhh……. Ini hari minggu ma, ngapain harus bangun pagi-pagi. Lebih baik aku tidur lagi tak peduli suara mama. Aku masih malas untuk beranjak dari tempat tidurku, tapi suasana perutku yang mulai mengamuk karena belum ada makanan yang masuk.
“ bi. Mama mana ?”
“ ibu pergi mbak sama bapak ke rumah om ridwan “
“ iya udah “
“ ini makanannya mbak masha dan ini titipan untuk mbak masha”
“ dari siapa bi ? “
Bi ipah tidak menjawab pertanyaanku, mungkin dia tidak mendengarnya karena belakangan ini, kondisi pendengaran bi ipah agak terganggu. Sebuah kotak berbungkus kertas berwarna biru dan sepucuk kertas. Aku terkejut ketika membukanya, isinya adalah sebuah boneka beruang dan sekotak coklat kesukaanku. Ini pasti dari penggemar rahasiaku, aku pun membuka isi suratnya “ aku ingin bertemu denganmu masha, jam 5 di tepi danau” . aku sangat terkejut dia ingin bertemu denganku sore ini padahal aku dan Rian akan pergi ke taman juga hari ini, aku tidak ingin membuat Rian kecewa dan merusak kencan kami. Apa yang harus aku lakukan ? aku terus memikirkan itu hingga waktu menunjukkan pukul 4, apapun yang akan terjadi aku harus jujur dengan Rian bahwa aku memiliki penggemar rahasia.
Suasana begitu ramai, dan Rian sudah menungguku di pintu masuk taman. Aku berjalan bersama dengan Rian, hingga waktu menunjukkan pukul 5, dia belum juga menampakkan diri dan memnerikanku petunjuk dimana aku bisa bertemu dia.
“ Kamu kenapa sha ? kenapa kamu gelisah? ”
“ Aku . . . . . . . aku . . . . . “
“ Kenapa ? bilang aja ! kamu laper atau nggak suka sama tamannya ? ”
“ Bukan. Aku Cuma ingin jujur sama kamu Rian. “
“ Jujur ? jujur tentang apa? “
“ Sebenarnya selama ini, aku memiliki penggemar rahasia. Dia selalu mengirimkan semuan hal yang aku suka setiap hari dan mengrimkan aku kata-kata yang indah dan romantis untukku. Tapi kamu jangan marah karena aku nggak punya hubngan apapun dengan dia, bahkan aku belum tahu siapa dia. “
“ Aku nggak marah sha, aku juga nggak bisa marah sama kamu karena siapapun penggemar rahasiamu, dia sangat benar memuja dirimu karena kamu sangat cantik dan banyak hal yang indah dan baik dalam dirimu. Aku pu beruntung memiliki dirimu.
“ hari ini dia ingin bertemu denganku “
“ aku akan menemanimu sha “
“ maaf mbak, ini ada titipan “
“ Dari siapa pak ? “
“saya juga kurang tahu mbak, dia Cuma minta tolong saya untuk memberikan ini”
“ terima kasih pak “
“ masha, temui aku di dekatmu meskipun kau tak berpindah, temui aku di dekatmu dengan menoleh ke arah kirimu dan temui aku ketika kamu menatap mataku “
“ aku nggak ngerti ian ! ‘
“ coba baca dulu deh isi suratnya!”
“ ini sama sekali nggak masuk akal karena yang ada di dekat aku, di samping kiriku dan menatap mata seseorang Cuma kamu Rian “
Sejenak aku mulai kesal dengan surat ini dan keadaan menjadi hening tak ada kata-kata yang keluar dari mulut Rian dan ak. Kami berdua hanya terdiam dan satu suara memcah keheningan itu.
“ iya benar sha, benar yang kamu katakan.”
“ benar ? benar apa? “
“ aku adalah penggemar rahasiamu!”
“ kamu ? kamu adalah pacarku Rian. Aku semakin tidak mengerti ? “
“ sebenarnya yang mengirimkanmu bunga lili, rangkaian bunga mawar di hari valentine yang aku berikan padamu, semuanya yang pernah kamu terima dari pemuja rahasiamu, itu aku. ”
“ kenapa? Kenapa Rian? Kenapa kamu lakuin itu? “
“ aku hanya ingin menjadi pemuja rahasiamu “
“ tapi mengapa ? “
“ aku hanya mencoba memberikan perhatian padamu dan memberikan ujian padamu, apakah dengan adanya pemuja rahasia kau berhenti mencintaiku, ternyata aku salah, kamu tetep sayang dan masih seperti dulu walaupun ada seseorang yang selalu memujamu “
“ jadi, kamu belum percaya dengan semua hal yang telah aku lakuin untuk kamu? Tapi kenapa Rian? Apa belum cukup semuanya bukti itu? Perhatian dan kesetianku? “
“ maafin aku sha, aku hanya mau apa yang aku jalani sama kamu nggak sia-sia! Dan sekarang aku tahu kalau itu semua nggak sia-sia ! “
            Aku dan Rian terdiam dalam keheningan yang lama, air mata mulai membasahi pipiku. Air mata ini selalu menetes di saat Rian membuat hatiku sedih tetapi, saat ini aku tak tahu apakah aku harus marah, sedih, dan menyalahkan Rian. Aku tak boleh egois Rian sudah menyatakan apa alasannya dia seperti itu, tapi aku merasa dia hanya meremehkan kesetiaanku dan rasa sayang yang aku berikan.
            “ Sha . . . . . . “ suara lembut yang membuat aku merasa tenang.
            “ iya yan “
            “ kamu jangan marah ya, aku minta maaf kalau apa yang aku lakukan ternyata membuatmu sedih dan kecewa ! “
            “ aku udah maafin kamu yan, aku nggak mau kita pisah “
            “ iya, aku nggak akan remehin kamu lagi aku percaya sama kamu “
            Rasa sedih, kecewa yang menyelimuti hatiku, hilang setelah ucapan Rian yang membuat hatiku merasa tenang. Seikat bunga mawar merah yang dia berikan padaku, menambah rasa bahagiaku. Sekarang tidak ada lagi rahasia yang harus aku jaga dari Rian tentang pemuja rahasiaku, karena pemuja rahasiaku adalah pacarku sendiri.











1 komentar: