Nama : Risa Rizky AlFakhir
kelas : I.C
NIM : E1C113134
Suka Duka menjadi Mahasiswa
FKIP
Sejak
pertama saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Mataram dan
saya mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Reguler Sore,
saya sudah siap dengan segala resikonya. Saya membayangkan bagaimana rasanya
menjadi seorang mahasiswa apakah sama dengan SMA tetapi, setelah mendengar
cerita dari ke dua kakak saya bahwa menjadi mahasiswa harus tekun dan rajin
karena harus fokus dengan mata kuliah dan tugas yang diberikan dan ketika saya
diterima saya sangat bahagia. Saat saya resmi menjadi seorang mahasiswa saya
banyak suka dan duka yang saya rasakan dalam menjalani perkuliahan di FKIP.
Suka
yang saya rasakan adalah ketika mendapatkan banyak teman dengan berbagai
karakter dan kelebihan serta kekurangan yang mereka miliki, tetapi saya sadar
bahwa tidak ada yang sempurna. Saya merasa senang dengan teman-teman sekelas
saya, saat saya menyadari bahwa saya ditempatkan dalam kelas C, saya merasa
teman-teman saya kurang bisa diajak untuk bekerja sama. Tetapi, mereka semua
bisa menjadi teman kelompok yang bisa diandalkan. Dalam kelas C juga saya
mendapatkan teman-teman yang bisa mengerti saya. Suka yang saya rasakan ketka
menjadi mahasiswa FKIP adalah mendapatkan ilmu yang dari para dosen yang telah
mengajar saya seperti pak ashyar, dosen linguistik ini yang super gaul dan
selalu eksis dalam sosial media. Ada juga pak syahrul dosen pengantar komputer
yang menjadi dosen sekaligus motivator kepada kami para mahasiswa agar kami
dapat mengenali siapa diri kami dari tugas yang diberikan yaitu tugas dalam
menjawab siapa saya?.
Duka
yang saya rasakan ketika menjadi mahasiswa adalah sedih melihat keadaan kampus
yang sedemikian. Banyak hal seperti fasilitas yang diberikan pihak kampus
kepada kami mahasiswa banyak yang kurang mendukung dalam perkuliahan dan duka
yang saya rasakan juga ketika dosen yang selalu ditunggu oleh mahasiswa tidak
menunjukkan sikap profesionalitasnya dalam mengajar dan hanya masuk sesekali
dan kurang memberikan materi, tetapi memberikan tugas yang banyak dan kurang
dimengerti oleh kami sebagai mahasiswa. Sehingga kami mahasiswa merasa
dirugikan. Itulah suka dan duka saya ketika menjadi mahasiswa di FKIP.
Keluh Kesah Selama
Mengikuti Kuliah Komputer
Saat
saya mengikuti perkuliahan komputer, saya senang karena mendapat ilmu yang
baru. Dalam mengikuti kegiatan perkuliahan tersebut banyak motivasi-motivasi
yang saya dapatkan. Banyak makna hidup yang saya dapatkan dari tugas yang
diberikan yaitu tentang menjawab siapa saya, dalam tugas tersebut pak dosen
memberikan kita kesempatan untuk menjawab mengenai siapa diri anda sebenarnya.
Keluh
kesah saya saat mengikuti perkuliahan ini ketika saya mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas 4 karena harus berkonsentrasi dan memerlukan ketekunan,
tetapi dengan ketekunan saya bisa menyelesaikannya. Awalnya saya sangat tidak
menyukai mata kuliah karena setiap mengikuti kuliah pengantar komputer saya
harus membawa laptop, membuat saya merasa kelelahan untuk membawanya tetapi
karena ilmu yang saya dapatkan sangat bermanfaat lama kelamaan saya mulai
menyukainya. Bahkan saya ingin kuliah tersebut jamnya lebih banyak.
Dan
yang tidak bisa saya lupakan ketika tugas untuk memasukkan tugas ke dalam CD
saya gagal 2x, hal tersebut membuat saya sedih dan akhirnya saya bisa
menyelesaikannya. Tetapi, untuk tugas terakhir ini saya tidak mengalami
kesulitan karena sudah mengerti.Saya tidak tahu harus menulis apa lagi tentang
keluh kesah saya karena hanya ini keluh kesah yang saya rasakan ketika
mengikuti mata kuliah pengantar komputer.
Senang dan Tidak Senang
kepada Dosen yang Mengajar Selama 1 Semester
Dalam
1 semester saya menjalani perkuliahan dalam prodi bahasa dan sastra Indonesia
ini, ada beberapa dosen yang saya sukai dan saya tidak suka. Pertama, dosen yang
saya berikan sebutan Mr. A, ia adalah seorang dosen yang tidak menunjukkan
sikap profesionalitas, tidak seperti dengan mata kuliah yang diajarkan. Dia
seorang dosen yang jarang hadir dalam kegiatan perkuliahan, sesekali hadir
hanya menjelaskan materi yang tidak terlalu banyak dan sering merokok di dalam
kelas. Ia sering merokok di dalam kelas dan sangat mengganggu pernapasan saya,
karena saya selalu duduk di deretan pailing depan. Dosen tersebut juga menyuruh
kami sebagai mahasiswanya untuk membeli buku dengan harga Rp. 30.000,- tetapi
buku yang kami terima hanyalah sebuah foto kopian dari buku asli, yang kalau
kita foto kopi hanya Rp. 18.000,-. Hal itulah yang membuat saya merasa bahwa
dosen tersebut menjadikan kebutuhan mahasiswanya sebagai wadah untuk berbisnis.
Ada
lagi dosen yang saya tidak sukai yang saya beri nama atau sebuah julukan yaitu
Mr. plin plan karena dia selalu memberikan janji untuk perkuliahan. Tetapi
kenyataannya dia malah tidak datang dan kadang kami enggan belajar karena
perlakuannya kepada kami mahasiswa. Lalu sekalipun masuk hanya membahas sedikit
materi kemudian memberikan tugas yang memusingkan karena kami sendiri tidak
mengerti dengan tugas tersebut. Dosen ini lebih membiarkan kami untuk belajar
dan memahami sendiri mata kuliah tersebut.
Dosen
yang saya senangi dia adalah dosen yang mengajar mata kuliah linguistik umum,
saya dan teman-teman saya memberi julukannya sebagai dosen gaul dan bapak
facebook karena dosen tersebut bisa dikatakan mengikuti trend masa kini
walaupun tidak sebanding dengan umurnya. Lalu ada dosen yang saya berikan
julukan sebagai bapak motivator menurut saya, karena seiap mata kuliahnya kami
selalu mendapatkan motivasi-motivasi darinya.